PEMBINAAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS FINTECH (FINANCIAL TECHNOLOGY) UNTUK UMKM DI KOPERASI CIPTA BOGA KERANGGAN, TANGERANG SELATAN

  • Ani Kusumaningsih Akuntansi, Universitas Pamulang
  • Adhitya Putri Pratiwi Akuntansi, Universitas Pamulang
  • Adih Supriadi Dinas Koperasi, Tangerang Selatan
  • Andri Priadi Manajemen, Universitas Pamulang
Keywords: kewirausahaan, fintech (financial technology), UMKM, Keranggan

Abstract

Kegiatan ini merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Pamulang bekerja sama dengan Koperasi Serba Usaha Cipta Boga dan Dinas Koperasi Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberdayakan warga Desa Keranggan, Kecamatan Setu, Kabupaten Tangerang Selatan dengan berwirausaha. Potensi warga dalam jumlah yang besar diharapkan dapat membantu memajukan ekonomi di kawasan ini. Luaran dari kegiatan ini adalah: pengemasan produk yang menarik, peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah Keranggan, keahlian dan kemampuan warga dalam mengolah produk yang meningkat termasuk dalam mengolah limbah, serta pemahaman dan pelaksanaan pemasaran berbasis FinTech (Financial Technology). Dalam pelaksanaannya ditekankan tentang kewirausahaan berbasis Fintech yang akan dikembangkan untuk UMKM di Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga Keranggan, Tangerang Selatan. Diharapkan dengan penerapan kewirausahaan yang baik dan pengembangan pemasaran yang lebih modern akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan mereka. Dengan penerapan Fintech maka pemasaran dapat dilakukan secara online. Demikian juga pengiriman dapat dilakukan dengan jasa kurir. Dengan demikian hal ini akan mengurangi biaya pemasaran dan pengiriman. Selain itu dalam kegiatan ini kami juga membantu mengkaji proses yang dilakukan secara menyeluruh (end to end process), sehingga diperoleh cost efficiency dan pemanfaatan limbah produksi yang mempengaruhi pendapatan mereka. Contoh untuk industri keripik singkong yang mampu menghasilkan 30 kg / hari. Jika harga jual adalah Rp40.000 / kg, dan biaya produksi adalah Rp25.000 / kg, maka keuntungannya adalah Rp450.000 / hari (Rp13.500.000 / bulan). Padahal sebelumnya pendapatan rata-rata mereka adalah Rp50.000 / hari. Jadi, ada peningkatan pendapatan yang signifikan. Hal ini didapat dari perbaikan proses mulai dari pengolahan, packaging, hingga distribusi. Kegitan ini tidak hanya berorientasi pada sisi kegiatan sosial saja, tetapi kami berusaha untuk berkontribusi dalam meningkatkan penjualan dan mencapai keunggulan yang kompetitif serta berkelanjutan.

References

Dana, L. P. & Dana, T. E. (2005), Expanding the scope of methodologies used in entrepreneurship research. International Journal of Entrepreneurship and Small Business, 2(1), 79-88.

Djajadiningrat, Surna Tjahja; Hendriani, Yeni & Famiola, Melia (2014), Green Economy (Ekonomi Hijau), Rekayasa Sains, Bandung.

Harris, Chris & Harris, Rick (2013), Capitalizing on Lean Production System to Win New Business: Creating a Lean and Profitable New Product Portofolio, Productivity Press.

I. Melay et al. (2017), Green entrepreneurship in SMEs: a configuration approach, Inderscience Enterprises Ltd, Liechtenstein.

John C. Allen, Ph.D. & Stephanie A. Malin (2006), Green Entrepreneurship: A Method for Managing Natural Resources?, Utah State University, USA.

Kasmir (2016), Kewirausahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kodrat, David S., & Christina, Wina (2015), ENTREPRENEURSHIP sebuah ilmu, Erlangga, Jakarta.

Kowandi, Otniel (2017), Cyber Preneur, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Leksono, Sonny (2013), Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi: Dari Metodologi ke Metode, Rajawali Pers, Jakarta.

Liker, Jeffrey K. & Hoseus, Michael (2008), TOYOTA CULTURE Budaya Toyota Jantung dan Jiwa Toyota Way, Erlangga

Robert Hall (2013), The Enterprising Ecovillager Achieving Community Development through Innovative Green Entrepreneurship, ISBN 978-609-8080-42-1, Lithuania.

Stoner, J.A.F & R.E. Freeman (1994), Manajemen, Volume 1, Fifth Edition, Intermedia, Jakarta.

CROSSMARK
DIMENSIONS